oleh : Gusphur
Pengantar
Banyak pertanyaan tentang kegiatan
menulis. Sulitkah menulis ? Apakah menulis itu mudah ? Pilihannya ada dua,
mudah atau sulit. Memang, tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini.
Dan pertanyaan ini berulangkali ditanyakan oleh banyak orang, bahkan beberapa generasi. Cucu bertanya pada kakek. Anak bertanya pada
bapak dan ibunya. Bagaimana caranya aku bisa menulis dengan baik dan mudah.
Secara umum, sulit atau mudahnya
sesuatu tergantung banyak hal, antara lain, niat, kemauan, serta anggapan dan
keyakinan yang ada dalam pikiran kita. Jika niat dan kemau-annya kuat, maka usaha untuk mencapainya juga akan lebih
giat, sehingga proses pencapaiannya akan terasa lebih mudah.
Sebaliknya, jika kita menganggap
sesuatu itu sulit, maka kesulitan pulalah yang akan kita hadapi. Lain halnya
jika kita menganggap sesuatu itu mudah (ingat: menganggap mudah tidak sama
dengan menganggap enteng), maka biasanya segala sesuatunya akan terasa lebih mudah.
Kesempatan yang diberikan kepada
Narasumber pertemuan ini untuk menjawab kegundahan banyak pihak yang
berkepentingan dengan kegiatan tulis menulis. Banyak faktor dan fenomena yang
harus diketahui lebih dahulu oleh para peserta. Hal ini penting disimak agar
kesimpulan atau hasil pertemuan ini bisa menjawab dengan pasti. Jawaban yang
diharapkan oleh segenap pihak berkepentingan dimaksud. Yaitu, Menulis itu
MUDAH.
Pemakalah mengambil pendapat Eep
Saifulloh Fatah, penulis dan kolomnis beken Indonesia. Dia mengatakan bahwa
menulis akan terasa mudah kalau kita tidak terlalu terikat pada aturan orang
lain. Artinya, apa yang ingin kita tulis, tulis saja. Sama dengan gaya kita
menulis buku diary. Setidaknya, itulah langkah awal kita menulis. Menulis
menurut gaya dan cara kita sendiri. Setelah beberapa kali kita berhasil
mengirim tulisan ke media -- dimuat atau tidak itu tidak penting-- barulah kita
dapat melirik buku-buku teori menulis, untuk mengasah kemampuan menulis kita.
Jadi, tulis-tulis dahulu; baca teori menulis kemudian.
Motivasi
Menulis
Setiap orang mulai menulis dengan
berbagai motivasi yang mendorongnya. Alasan inilah yang mampu menggerakkan
kondisi statis menjadi dinamis. Motivasi inilah yang mampu membuat orang yang
asalnya tidak mau menjadi 'mau' menulis. Motivasi ini pula yang membuat orang
yang asalnya malas menjadi rajin menulis.
Beberapa motivasi yang mendasari
seseorang antara lain.
1. Motivasi
idealisme
2. Motivasi
finansial
3. Motivasi
popularitas
4. Motivasi
gabungan
Tidak sulit bagi orang yang
mempunyai keyakinan atas suatu kebenaran untuk mengungkapkankannya dengan kata
atau lesan. Akan tetapi apa yang terungkap dari lisan cenderung kabur dan
gampang hilang. Teks itu sendiri berada ‘di luar’ benak, yang bisa senantiasa
dirujuk bila pemikiran perlu dicek kembali kebenarannya. Teks yang dibaca akan
membawa pikiran lebih jernih menerimanya. Selanjutnya, dengan bekal kejernihan
menerima pesan inilah, akhirnya pesan itu bisa dipertanggungjawabkan dan
dijadikan refensi. Bahkan bisa dipedomani untuk masa yang lebih panjang.
Demikian juga, banyak orang
menuliskan pesan dan makna yang diketahui atau dialaminya, agar orang lain tahu
dan menerima manfaat. Manfaat yang diberikan akan membawa efek timbal balik.
Sebagaimana hukum aksi-reaksi. Pengirim pesan memberi manfaat, penerima pesan
juga memberikan manfaat dengan wujud yang tidak mesti sama dengan wujud manfaat
yang diterimanya. Itulah akhirnya ada unsur saling memberi dan menerima
manfaat. Kalau hal ini digerakkan dalam dunia bisnis, maka wujud manfaat itu
salah satunya adalah hal finansial.
Motivasi popularitas juga tidak
kalah demonstratif dibandingkan kedua alasan sebelumnya. Orang yang ingin lebih
populer, dengan sendirinya berharap aktualisasi diri dan kemampuannya lebih
diketahui dan dikenang lebih lama atau lebih dalam oleh massanya. Hal ini tidak
bisa diartikan hitam putih, baik atau buruk. Akan tetapi, untuk menjadi lebih
populer, perlu kepastian makna yang akan disampaikannya. Itu bisa dilakukan
dengan sebuah tulisan.
Alasan untuk menulis lebih konkret
lagi bila menggabungkan segala motivasi di atas. Apapun yang diinginkan, apapun
yang didapatkan, bahkan apapun yang terjadi setelah kita mau menulis pasti ada
bekas dan efek. Sekali lagi, ada aksi ada reaksi. Dengan memberi aksi positif,
diharapkan akan mendapatkan reaksi positif pula. Meskipun dalam kehidupan,
rumus tersebut tidak selalu terjadi. Akan tetapi ada sesuatu yang pasti dari
setiap kegiatan menulis. Seorang penulis telah mengeluarkan apa yang dia pikirkan. Kalaupun yang dia tuliskan tidak berguna.
minimal penulis telah melatih dirinya untuk membukan jalur pikirannya. Suatu
saat kalau jalur pikiran itu dilalui terus akan makin banyak lagi yang bisa dia
keluarkan, makin hari makin baik. Makin hari makin sempurna. Makin hari makin
bermanfaat. Bermanfaat bisa untuk diri, keluarga, masyarakat maupun bangsanya.
Contoh
Penulis Beken Indonesia
Berikut ini beberapa contoh penulis
sukses berdasarkan survei beberapa majalah kampus, ekonomi, gramediakompas dan
beberapa sumber terpercaya:
1. Andrea
Hirata
Andrea Hirata
adalah penulis sukses best seller Laskar Pelangi dan beberapa buku lainnya
seperti Sang Pemimpi, Maryamah Karpov. Sumber menyebutkan, Andrea menjual lebih
dari 600.000 copy exp bukunya dan dengan total keuntungan lebih dari Rp 3,6
miliar saja dalam satu judul laskar pelangi. Bila ditambah dengan beberapa
bukunya yang mencetak best seller, mungkin bisa kalian bayangkan sendiri berapa
penghasilan pria asal Belitung tersebut. Bonus tambahannya ia menjual karyanya
dengan harga 25 juta untuk difilmkan. Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi.
2.
Habiburrahman El Shirazy
Hampir semua
karya-karya Habiburrahman yang berupa novel maupun mini novel best seller.
Sebut saja Ayat-Ayat Cinta yang puluhan kali dicetak ulang lalu difilmkan dan
ditonton oleh 3,5 juta orang. Novel yang lain Ketika Cinta Bertasbih
menyamaiAyat-ayat Cinta. Novel terbarunya yang bersetting Rusia, Bumi Cinta
juga mulai mengikuti novel-novel sebelumnya yang best seller. Bukunya AAC
terjual lebih dari 400.000 exp menempatkan pria lulusan mesir ini sebagai
penulis terkaya kedua di Indonesia dengan Rp 2,4 Milliar. Bonus tambahan yang
ia dapatkan dari novelnya yang diangkat ke layar lebar adalah 150 juta dari
Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih dan Mihrab Cinta.
3. Mira W.
Penulis yang
paling produktif dalam 20 tahun terakhir dengan buku-buku fenonemalnya seperti
Cinta Sepanjang Amazon, menempatkan penulis yang juga dokter umum ini berada di
peringkat ketiga penulis terkaya di Indonesia. Mira W. melahirkan lebih dari 20
novel best seller yang diperkirakan memberikan keuntungan lebih dari Rp 2
milliar dari bukunya tersebut. Ia juga aktif menjual karyanya ke film dan layar
lebar. Bila perbuku ia mendapatkan 25 juta, silakan hitung berapa uang yang ia
hasilkan dari hak ciptanya tersebut.
4. Dewi “Dee”
Lestari
Dee adalah
salah satu penulis yang cukup fenomenal. Kehadiran Supernova-nya yang terkesan
“rumit” banyak digemari penikmat sastra di Indonesia. Supernova Putri, Ksatria
dan Bintang Jatuh, Supernova Petir dan Supernova Akar mampu menyaingi
novel-novel teenlit dan Chiklit yang marak kala itu. Perahu Kertas adalah novel
terbaru
Dee,
sebelumnya Dee mengeluarkan kumpulan tulisannya dalam Rectoverso. Di
Rectoverso, Dee mampu membuktikan bahwa tulisan yang berkualitas dapat juga diapresiasi
dengan baik. Rectoverso juga dikawal dengan album solo Dee bertajuk sama. Semua
lagu di album Rectoverso merupakan gambaran setiap tulisan di bukunya. Lirik
maupun tulisan di buku sama-sama puitis. Ia konon menghasilkan lebih dari 1,5
miliar rupiah dari seluruh novelnya.
5. Agnes
Davonar
Ia tidak
memiliki latar belakang seni ataupun sastra, tapi memulai tulisan-tulisan
ringannya lewat blog pribadinya. Tanpa ia sadari, tulisan-tulisannya mampu
membius pembaca online hingga akhirnya ia menjelma menjadi penulis novel
fenomenal dengan beberapa kontroversi yang menghampanya. Gaby, karakter
ciptaannya menjadi kasus terumit di Indonesia yang melibatkan perebutan lagu
misterius. Berbekal prestasi blogger internasional dan sejumlah penghargaan
nasional, membuat nama dua bersaudara ini melambung menjadi penulis termahal di
Indonesia. Buku Surat Kecil Untuk Tuhan karya mereka terjual lebih dari 200.000
exp atau menghasilkan 700 Juta Rupiah. Ia masih memiliki 7 novel lain yang
mencetak best seller yang dijual di luar negeri. Menurut sumber film Indonesia,
Agnes bersaudara mendapatkan lebih dari 500 juta
Rupiah dari
hak cipta novelnya yang semuanya telah menjadi perebutan produsen-produsen
kakap nasional. Ia mendapatkan akusisi blognya dari Garudafood lewat produk
chocolatosnya dengan nilai sponsorship 500 juta pertahun. Sampai saat ini,
penulis ini masih dikenal misterius karena tertutup dan jarang sekali tampil
walau dibayar mahal sekalipun dalam sebuah seminar.
6. Raditya
Dika
Sama halnya
dengan Agnes Davonar, Raditya Dika memulai karielnya sebagai seorang blogger
dan berhasil menempatkan dirinya sebagai penulis terkaya ke 6 di Indonesia
lewat novel Kambing Jantan-nya yang fenomenal. Walau film adapatasi novelnya
gagal di pasaran, tapi buku-bukunya tetap menjadi terfavorit dan mendapatkan
lebih dari 500 juta keuntungan pribadi yang membuat pria yang bekas mantan
pacar Sherina ini sebagai penulis muda beruntung. Ia juga menjadi artis yang
sukses dengan beberapa iklan dan tampil dalam acara televisi.
7. Agnes Jessica
Dia adalah
seorang guru matimatika yang kemudian berhenti mengajar dan memutuskan
karielnya menjadi seorang penulis. Ternyata pilihanya tidak salah, ia menjadi
penulis yang aktif hingga nyaris menerbitkan 1 bukunya setiap bulan,
terkenal akan karyanya Sepatu Kaca, menempatkan dirinya dengan pendapatan lebih
dari 400 juta keuntungan pribadi dan belum termasuk hak cipta film untuk
karyanya.
8. Asma Nadia
Kiprah wanita
yang satu ini memang luar biasa. Puluhan bukunya baik yang berupa novel,
kumpulan cerpen dan kumpulan essai telah terbit. Dan hampir semuanya best
seller. Tulisan-tulisan Asma Nadia banyak ditemukan di majalah hingga koran.
Salah satu bukunya yang best seller adalah Catatan Hati Seorang Isteri yang
diterbitkan
Lingkar Pena
Publishing dan Kumcer Emak Ingin Naik Haji. Tulisan-tulisan yang dibuat oleh
Asma tentu saja banyak memberikan inspirasi dan motivasi. Nilai-nilai yang
syar’I dapat ditemukan di setiap tulisannya. Hebatnya lagi, Asma mampu
mengemasnya dengan cantik bahkan meremaja sekali. Sehingga banyak sekali remaja
yang menyukai tulisan-tulisannya. Konon ibu muda ini mengumpulkan lebih dari
300 juta dari karyanya yang beredar dan beberapa hak cipta film untuk novelnya.
(Sumber :
kaskus.us)
Segera
Menulis, Teori Piston
Penulis mengajak peserta
untuk segera start menulis. Mengapa ini segera diberikan. Tujuannya, agar
mindsite bahwa menulis itu mudah tidak segera hilang. Semakin lama seseorang
membiarkan informasi dan makna dari yang diketahuinya, maka semakin banyak
informasi hilang digerogoti penyakit lupa. Belum lagi ada satu penyakit berbahaya yang membuat seseorang tidak mau menulis.
Itulah penyakit MALAS.
Baiklah, segera kita ambil teori
sederhana yang bisa dipelajari dari filosofi kerja 'piston' kendaraan bermotor.
Ringkas kata, prinsip kerja piston dapat dirumuskan berikut ini:
1. Prinsip
tarik dan dorong.
2. Prinsip
ambil, olah, dan buang.
3. Prinsip
pembakaran.
4. Prinsip
pelumasan.
5. Prinsip
tenaga.
Filosofi menarik dan mendorong bisa
dilihat dari piston kendaraan bermotor saat bekerja. Dia sedot bahan bakar,
kemudian dia dorong dan mampatkan. Pelajaran ini bagi seorang penulis bisa
dianalogikan saat ada suatu informasi dan atau ide yang mencul. Maka, penulis
tidak akan men-sia-siakan kesempatan untuk mengidentifikasi ide yang dia
terima. Kemudia ide tersebut diformulasikan sehingga tertulis struktur berpikir
yang siap dikembangkan secara sistematis.
Berikutnya ada prinsip ambil, olah
dan buang. Aneka ide yang ada di seantero pengalaman kehidupan diambil saja
memasuki pinta akal pikiran. Kemudia ada proses untuk mengolahnya untuk memilah
dan memilih sesuai tujuan piston dihidupkan. Kemudian buang pikiran yang tidak
relevan dengan tujuan semula. Ini semua dituangkan dalam sebuah tulisan dan
atau konsep.
Proses pembakaran di dalam piston
ibarat struktur tulisan yang telah disusun sistematis diperkaya dan
dideskripsikan secara lebih luas dan dalam sehingga memperjelas makna sebuah
ide pokok. Pengembangan lebih luas dari sebuah ide pokok menunjukkan kematangan
dan keluasan cakrawala berpikir seorang penulis. Dalam hal ini penulis memang harus banyak mempunyai modal. MOdal dimaksud
dapat diperoleh dengan banyak membaca.
Selanjutnya, ada proses pelumasan
yang membuat piston bergerak lancar. Proses berpikir dan mengaktualisasikan
cara berpikirnya, bagi seorang penulis adalah hal penting. Hal ini membuat
sesuatu yang awalnya buntu dan statis bisa lancar dikeluarkan ke dunia persepsi
pembaca.
Lebih lanjut, tenaga yang
dikeluarkan oleh sebuah piston ibarat nilai manfaat yang diterima oleh pembaca.
Tulisan yang bermanfaat dan berbobot akan menghasilkan nilai tambah bagi
pembaca. Pembaca akan sangat berterima kasih apabila informasi yang diterima
dari sebuah tulisan ternyata dapat membuat perubahan kehidupan jadi lebih baik.
Atau, masalah yang dihadapi bisa teratasi dengan solusi yang terbaik.
LATIHAN
1. Pilih
sebuah bab dari sebuah buku apa saja menurut selera Anda, kemudian bacalah !
2. Rumuskan
ide pokok dari Bab tersebut.
3. Tutuplah
bacaan Anda. Sekarang baca rumusan yang telah Anda tulis.
4. Sekali lagi
kembangkan ide pokok dari langkah tersebut diatas.
5. Cari dan baca referensi dari berbagai sumber yang relevan
untuk mengembangkan hasil pekerjaan Anda sebelumnya.
Kesimpulan
Menulis hakikatnya adalah pekerjaan mudah. Pola pikir umum lah
yang meracuni setiap pikiran manusia bahwa menulis itu sulit. Dengan motivasi
yang dimulai dari kesadaran, bahwa SAYA BISA MENULIS dan SAYA PASTI BISA
MENULIS DENGAN BAIK. Akhirnya, siapa saja yang bisa membaca pasti bisa menulis.
Apapun motivasi yang mendorong kita untuk menulis, pada
hakikatnya karya tulisanitu bermuatan manfaat, baik untuk diri penulis sendiri,
lingkungan, maupun masyarakat yang lebih luas.
Berbagai teori untuk menulis banyak direfensikan oleh buku
maupun ahli di bidang penulisan maupun jurnalistik. Tetapi akar keinginan
setiap orang yang tertarik untuk menulis adalah untuk segera BISA menulis
dengan baik. Teori Piston ini diberikan untuk mendorong calon penulis atau
siapa pun yang berpikir tidak bisa menulis untuk segera berbuat, MENULIS.
Latihan adalah sebuah cara pembelejaran paling produktif
untuk mencetak seseorang yang awalnya belum menjadi terbiasa menulis. Dari
seseorang yang awalnya minder untuk menulis, menjadi yakin dan percaya diri,
bahwa Menulis dengan baik itu ternyata harus segera dan sering dilatih dan
dilakukan.
Fatchur Rochman (Gusphur: nama pena) adalah Pustakawan Ahli pada
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kab. Jember. Penulis dapat dihubungi
untuk konfirmasi JADWAL SEMINAR ’14 Jurus Masa Depan: Teori Penanaman Karakter
Membaca sejak Masa Janin’, via email : fatchur45@gmail.com atau kontak/sms : 082131818227 ; 087712986857.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar